PENULISAN
KARYA ILMIAH : PENULISAN
KUTIPAN
TEKNIK
PENULISAN KUTIPAN
Tiga prinsip yang harus diperhatikan dalam mengutip sumber rujukan secara langsung.
- Tidak mengadakan perubahan naskah asli
Contoh kutipan yang sesuai naskah
asli tanpa kesalahan atau bagian yang dihilangkan:
“Nampaknya terdapat pula suatu
kecenderungan ke arah meningkatnya pemilikan tanah ke tangan Cina” (Evers,
1995:84)
- Memberi kutipan yang salah
Contoh kutipan yang mengandung
kesalahan ketik pada naskah aslinya:
Evers (1995:84) menyatakan, “
Tanah di area perkotaan yang pemiliknya dapat diindentifikasikan [sic] secara
etnis (kecuali milik pemerintah atau badan hukum)”
Terdapat kesalahan ketik
diindentifikasikan yang seharusnya adalah diidentifikasikan. Kesalahan tersebut
diketik sesuai naskah aslinya dan diberi tanda
[sic] yang berarti demikian adanya.
- Memberi tanda pada bagian kutipan yang dihilangkan
Contoh kutipan langsung yang
terdiri atas empat baris atau lebih dan sebagian dari naskah aslinya
dihilangkan karena dianggap kurang relevan:
“ Adanya perluasan kota mendorong kelompok yang
berpenghasilan menengah bertempat tinggal di kawasan pemukiman di tepi kota.
Kelompok yang berpenghasilan rendah terpaksa menjual tanahnya dan pindah keluar
batas kota … dalam proses ini semakin nyata pentingnya perbedaan kelas”(Evers,
1995:84)
Pada kutipan di atas ada bagian naskah yang
dihilangkan yang ditandai dengan … (3 tanda titik). Tanda tersebut berada di
tengah seperti di contoh, dapat pula di bagian awal naskah yang dikutip. Jika
bagian akhir kutipan yang dihilangkan, ditandai dengan …. (4 tanda titik).
KUTIPAN TIDAK LANGSUNG
Kutipan tidak langsung merupakan saduran atau
intisari bagian naskah yang dipaparkan dengan gaya bahasa penulis dan
terintegrasi teks dalam naskah.
Cara-cara penulisan atau penunjukan sumber kutipan tidak langsung sebagai berikut.
Cara-cara penulisan atau penunjukan sumber kutipan tidak langsung sebagai berikut.
1. Penulisan
sumber rujukan dengan satu unsur nama
Untuk sumber kutipan
dari Samsuri tahun 2002 pada halaman 5, dapat ditulis seperti contoh sebagai
berikut.
Menurut Samsuri
(2002:5)………….
Samsuri (2002:5)………………
Bahasa
menandai…………………(Samsuri, 2002:5)
2. Penulisan sumber rujukan dengan dua atau lebih unsur nama
Dalam pencantuman nama
penulisan dengan dua atau lebih unsur nama adalah hanya menyebut nama terakhir
tanpa memperhatikan nama famili. marga, orang tua, suami, dan sebagainya. Gelar
akademik dan lainnya tidak perlu dicantumkan.
Contoh:
Prof. Albert Smith hanya
ditulis Smith.
3. Penulisan sumber rujukan dengan dua orang penulis.
Jika terdapat karya
illmiah dengan dua orang penulis, penulisan sumber acuan dalam naskah karya
ilmiah ditulis nama akhir kedua penulis.
Contoh.
Nama penulis adalah Tjuk
Wirawan dan Eddy Mulyono.
Wirawan dan Mulyono
(2005:92) menyatakan …
Menurut Wirawan dan
Mulyono (2005:92)…..
….. (Wirawan dan
Mulyono, 2005:92)
4. Penulisan sumber rujukan dengan lebih dari dua orang penulis
Jika penulis lebih dari
dua orang, ada dua model penulisan. Pertama cukup ditulis nama penulis pertama
diikuti dengan singktan et al.
Kedua, pada kutipan
pertama ditulis lengkap semua nama akhir penulis dan pada kutipan selanjutnya
ditulis nama penulis pertama diikuti et al.
Catatan: pada daftar
pustaka,semua nama penulis harus ditulis.
Contoh:
Bhawana, Adi Purnomo dan
A.Surya Kencana
Ditulis:
Menurut Bhawana et
al.(2002:50)……
5. Penulisan sumber rujukan dengan satu penulis pada tahun yang sama
Jika terdapat lebih dari
satu sumber rujukan yang ditulis oleh satu orang penulis pada tahun yang sama,
sebagai pembeda masing-masing sumber rujukan diberi huruf a,b, dan seterusnya.
Contoh:
Sudaryanto (2004a:21)
menyatakan…
Menurut Sudaryanto
(2004b:30)…
6. Penulisan sumber rujukan dengan subtansi yang sama berbeda penulis.
Jika subtansi kutipan
menjelaskan subtansi yang sama dan diacu dari beberapa sumber rujukan yang
penulisannya berbeda, dalam penunjukan sumber rujukan harus ditulis semua
sumber rujukan yang diacu, masing-masing dipisahkan dengan tanda titik koma.
Contoh: Menurut Akmad
(1995:21); Sulthoni (1997:3); dan Clement (1998:8),……..
7. Penulisan sumber rujukan yang tidak diketahui atau tidak tercantum nama penulisnya
Jika sumber rujukan yang
dikutip tidak diketahui atau tidak tercantum nama penulisnya. dalam penunjukan
sumber rujukan nama penulis diganti dengan nama lembaga yang bertanggung jawab
atau yang menyimpan sumber rujukan tersebut.
Contoh: (a)….(Departemen
Pendidikan Nasional,2006:19)
8. Penulisan sumber rujukan berasal dari suntingan
Apabila kutipan berasal
sumber rujukan suntingan, catatan dalam innote harus mencantumkan singkatan
(ed., jika hanya satu orang dan Eds., jika lebih dari satu orang) sesudah nama penyunting,
baru diikuti tahun terbit dan jika perlu diikuti nomor halaman.
Contoh
(a) Moelino (Ed.
2004:40) menyatakan bahwa…
9. Penulisan sumber rujukan dengan kutipan berasal dari bunga rampai
Kutipan yang berasal
dari salah satu penulis dalam sebuah bunga rampai seperti prosidding dan atau
ensiklopedi yang disusun oleh editor, penunjukan sumber rujukan menggunakan dua
cara.
Pertama misalnya kutipan
artikel yang ditulis oleh cartier dalam bunga rampai yang disunting oleh Stein
tahun 2004, ditulis:
Cartier (dalam
Stein,2004:66) Menyatakan bahwa….
Kedua apabila kutipan
berasal dari editor atau penyunting bunga rampai itu, penunjukan sumber rujukan
adalah nama penyunting diikuti dengan Ed, disusul tahun.
Catatan: suntingan atau
bunga rampai dapat dilihat dalam daftar sumber rujukan.
Contoh: (a)menurut Stein
(Ed, 2005:92)….
10. Penulisan sumber rujukan dengan kutipan berasal dari kutipan
Apabila kutipan berasal
dari kutipan misalnya, pendapat tentang adanya 12 kategori kata dalam bahasa
Indonesia, pemilik aslinya adalah Wojowasito tetapi penulis karya ilmiah tidak
membaca sendiri buku Wojowasito tersebut dan pendapat itu dikutip dari buku
Ramlan yang telah mengutip Buku Wojowasito, penulisan sumber rujukannya seperti
berikut.
Menurut Wojowasito
(dalam Ramlan,1985:30), “Dalam bahasa Indonesia terdapat 12 kategori kata”.
atau
“Dalam bahasa Indonesia
terdapat 12 kategori kata” Wojowasito (dalam Ramlan,1985:30).
11. Penulisan sumber rujukan dari terbitan berkala
Jika kutipan diambil
dari jurnal, majalah ilmiah, buletin atau koran, penunjukan sumber rujukan
cukup dilakukan dengan menulis nama dan tahun.
Contoh:
Oleh Karim (2005)
dikemukakan…
12. Penulisan sumber rujukan dari karya ilmiah tidak dipublikasikan
Jika kutipan berasal
dari skripsi, tesis, disertasi, makalah, seminar bahan penataran, materi
lokakarnya, atau karya ilmiah lainnya yang tidak dipublikasikan, penunjukan
sumber rujukan cukup dilakukan dengan cara menuliskan nama dan tahun.
semoga bermanfaat.........................
0 komentar:
Posting Komentar