Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pages

pedoman umum pembentukan istilah








PEDOMAN UMUM PEMBENTUKAN ISTILAH

Deflnisi Istilah
Istilah ialah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.

Tata Istilah dan Tata Nama
Tata istilah ialah perangkat peraturan pembentukan istilah dan kumpulan istilah yang dihasilkannya. Tata nama istilah ialah perangkat peraturan penamaan beberapa cabang ilmu, seperti kimia dan biologi beserta kumpulan nama yang dihasilkannya.

Istilah Khusus dan lstilah Umum
Istilah khusus ialah istilah yang pemakaiannya dan/ atau maknanya terbatas pada suatu bidang tertentu, sedangkan istilah umum ialah istilah yang menjadi unsur bahasa yang digunakan secara umum.

CONTOH:
Istilah Khusus             Istilah Umum
diagnosis                     daya
pidana                         penilaian


Kata Dasar Peristilahan
Kata dasar peristilahan ialah bentuk bahasa yang di  pakai sebagai istilah dengan tidak mengalami penurunan bentuk, atau yang dipakai sebagai alas istilah yang berbentuk turunan.

CONTOH:  Kata Dasar                       Bentuk Turunan
                   Pengimpor                                   Impor        
                            Ion                                     pengiona


Imbuhan Peristilahan
       Imbuhan peristilahan ialah bentuk yang ditambahkan pada bentuk dasar sehingga menghasilkan bentuk turunan yang dipakai sebagai istilah. Im buhan berupa awalan, akhiran, dan sisipan atau gabungannya.?

 MISALNYA:
pen + cacah pencacah     
lapis + an lapisan      
 klorin + i klorini
ke + jenuh + an kejenuhan        
g + el + igi geligi


Kata Berimbuhan Peristilahan
       Kata berimbuhan peristilahan ialah istilah (ber- bentuk turunan) yang terdiri atas kata dasar dan imbuhan.

MISALNYA:
bersistem               pemolimeran
pendakwaan                            tersinar-X


Kata Ulang Peristilahan
     Kata ulang peristilahan ialah istilah yang berupa ulangan kata dasar seutuhnya atau sebagiannya, dengan atau tanpa pengimbuhan dan perubahan bunyi.

MISALNYA:
Jari           »  jejari
Kuning     »  kekuning-kuningan
 Langit      »  langit-langit
 Pohon      »  pepohonan


Gabungan Kata Peristilahan
Gabungan kata peristilahan ialah istilah yang terben- tuk dari beberapa kata.
MISALNYA:
angkatan bersenjata         daya angkut
komisaris utama           persegi panjang     
pusat listrik tenaga air


Perangkat Kata Peristilahan
Perangkat kata peristilahan ialah kumpulan istilah yang  dari bentuk yang sama, baik dengan proses penambahan, pengurangan, maupun dengan proses penurunan kata.
MISALNYA:
absorbent (nomina)                     –erap
absorbent (adjektiva)                  serap
absorber                                  zat terserap


SUMBER ISTILAH

1.Kosakata Bahasa Indonesia
Kata Indonesia yang dapat dijadikan bahan istilah ialah kata umum, baik yang lazim maupun yang tidak lazim, yang memenuhi salah satu syarat atau lebih yang berikut ini.
 a. Kata yang dengan tepat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang dimaksud- kan, seperti tunak (steady), telus (percolate), imak (simulate).
b. Kata yang lebih singkat daripada yang lain yang berujukan sama seperti gulma jika dibandingkan dengan tumbuhan pengganggu, suaka (politik) dibandingkan dengan perlindungan (potitik).
c.  Kata yang tidak bernilai rasa (konotasi) buruk dan yang sedap didengar (eufonik), seperti pramuria jika tidak dibandingkan dengan hostes, tunakarya dibandingkan dengan penganggur.
Di samping itu, istilah dapat berupa kata umum yang diberi makna baru atau makna khusus dengan jalan menyempitkan atau meluaskan makna asalnya.

MISALNYA:
berumah dua
garam
garis bapak
gaya
hari jatuh
hitung dagang
pejabat teras
peka
suaka politik
tapak
titik sudut


 




2.Kosakata Bahasa Serumpun
Jika di dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan isti- lah yang dengan tepat dapat mengungkapkan kon- sep, proses, keadaan, atau sifat yang dimaksudkan, maka istilah dicari dalam bahasa serumpun, baik yang lazim maupun yang tidak lazim

MISALNYA:
Istilah yang lazim                    Istilah yang tidak lazim atau sudah kuno
gambut (Banjar)                         gawai (Jawa)
nyeri (Sunda)                            luah (Bali, Bugis, Minangkabau, Sunda)


3.Kosakata Bahasa Asing
Jika baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa se- rumpun tidak ditemukan istilah yang tepat, maka ba- hasa asing dapat dijadikan sumber peristilahan Indonesia. Istilah baru dapat dibentuk dengan jalan menerjemahkan, menyerap, dan menyerap sekaligus menerjemahkan istilah asing.

MISALNYA:
samenwerking          kerjasama
balanced budget           anggaran berimbang


ASPEK  TATA BAHASA DALAM  PERISTILAHAN
1.Penggunaan Kata Dasar
Istilah dapat berbentuk kata dasar. MISALNYA:
asam
gaya
rumput
sudut
volt
watt

 

                       
Jika bentuk dapat dipilih antara kata dasar dan kata turunan, bentuk kata dasarlah yang diprioritaskan dengan syarat bahwa konsep dasarnya tidak berubah.

MISALNYA:
gulma lebih baik daripada tumbuhan pengganggu harga jual lebih baik daripada harga penjualan

2.Proses Pengimbuhan
Perangkat istilah berimbuhan menunjukkan per- talian yang teratur antara bentuk dan maknanya. Keteraturan itu hendaknya dimanfaatkan dalam pengungkapan makna konsep yang berbeda-beda. Bentuk berimbuhan yang menunjukkan pertalian makna dapat digambarkan sebagai berikut

Bentuk
Dasar
Bentuk Berimbuhan

Verba
Nomina
Pelaku/Alat
Hal/Keadaan/Tempat
listrik senam tani tapa ubah
berlistrik bersenam bertani bertapa berubah
pesenam (yang bersenam) petani (yang bertani) pertapa (yang bertapa) pe(r)ubah (yang berubah)
perlistrikan (hal berlistrik) persenaman (hal/tempat bersenam) pertanian (hal bertani)
pertapaan (hal atau tempat bertapa)
perubahan (hal atau keadaan berubah)

 
 
3.Proses Pengulangan
Istilah yang mengungkapkan konsep keanekaan, ke- miripan, kumpulan, pengaburan, atau perampatan (generalisasi) dapat dibentuk dengan reduplikasi.
MISALNYA:
baris       baris-berbaris
daun      dedaunan

4.Proses Penggabungan
Istilah yang berupa gabungan kata sedapat-dapatnya berbentuk singkat mengikuti contoh meja tulis, ker- ja sama, sekolah menengah.

MISALNYA:
angkat besi                  balok kotak (box girder)
daya angkut                 direktur muda


ASPEK  SEMANTIK  PERISTILAHAN

1.Perangkat Istilah yang Bersistem
Dalam  bidang  tertentu  deret  konsep yang ber- kaitan dinyatakan dengan perangkat istilah yang strukturnya juga mencerminkan bentuk yang ber- kaitan dengan konsisten.

MISALNYA:
a. morpheme                      morfem
phoneme                            fonem
 sememe                             semem
 taxeme                              taksem
b. eigendomsrecht             hak milik
 kiesrecht                           hak pilih
 stakingsrecht                     hak mogok
c. power                            daya


2.Sinonim dan Kesinoniman
Dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi berlainan bentuk luarnya, disebut sinonim. Jika terdapat istilah yang sinonim, maka perlu diadakan seleksi berdasarkan ketiga golongan istilah yang berikut.
a. Istilah yang diutamakan, yakni istilah yang pema- kaiannya dianjurkan sebagai istilah baku.
 MISALNYA:
gulma lebih baik daripada tumbuhan pengganggu hutan bakau (mangrove forest) lebih baik daripada
hutan payau
mikro- (micro-)—dalam hal tertentulebih baik dari- pada renik

3.Homonim dan Kehomoniman
Homonim ialah bentuk (istilah) yang sama ejaan atau lafalnya, tetapi yang mengungkapkan makna yang berbeda karena berasal dari asal yang ber- lainan. Ada dua jenis homonim, yaitu homograf dan homofon.
a. Homograf
Homograf ialah bentuk istilah yang sama ejaan- nya, tetapi mungkin lain lafalnya.
b. Homofon
Homofon ialah bentuk sama lafalnya, tetapi ber- lainan ejaannya

4.Hiponim dan Kehiponiman
Hiponim ialah bentuk yang maknanya terangkum oleh bentuk superordinatnya yang mempunyai makna yang lebih luas. Kata mawar, melati, cempa- ka, misalnya, masing-masmg disebut hiponim ter- hadap kata bunga yang menjadi superordinatnya.
Di dalam terjemahan, istilah superordinat pada umumnya tidak disalin dengan salah satu hiponim-
nya, kecuali jika dalam bahasa Indonesia tidak terda- pat istilah superordinatnya. Kata poultry, misalnya, diterjemahkan dengan unggas, dan  tidak  dengan  ayam atau bebek.

5.Kepoliseman
Kepoliseman ialah gejala keanekaan makna yang di- miliki oleh bentuk (istilah). Kepoliseman itu timbul karena pergeseran oleh makna atau tafsiran yang berbeda. Misalnya, kepala (jawatan), kepala (orang), kepala (sarung).
MISALNYA:
a. (cushion) head            topi (tiang-pancang)
 head (gate)                    (pintu air) atas
 (nuclear) head               hulu (nuklir)
(velocity) head                    tinggi (tenaga kecepatan)
b. (detonating) fuse             sumbu (ledak)
fuse                                 sekering
to fuse                            melebur, berpadu


ISTILAH SINGKATAN dan LAMBANG

1.Istilah Singkatan
Istilah singkatan ialah bentuk istilah yang tulisannya dipendekkan menurut tiga cara yang berikut
  1. Istilah yang bentuk tulisannya terdiri atas satu huruf atau lebih, tetapi yang bentuk lisannya se- suai dengan bentuk istilah lengkapnya.
  2. Istilah yang bentuk tulisannya terdiri atas satu hu- ruf atau lebih yang lazim dilisankan huruf demi huruf.
  3.  Istilah yang dibentuk dengan menanggalkan se- bagian unsurnya.

2.Istilah Akronim
Istilah akronim ialah singkatan yang berupa gabung- an huruf awal, gabungan suku kata, atau pun ga- bungan kombinasi huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
MISALNYA:
laser             (light amplification by stimulated emission of radiation)
radar            (radio detecting and ranging)

3.Huruf Lambang
Huruf  Iambang  ialah  satu huruf atau lebih yang melambangkan konsep dasar  ilmiah seperti kuanti tas, satuan, dan unsur. Huruf lambang tidak diberi titik di belakangnya.
MISALNYA:
F                     gaya
Hg                   air raksa (kimia)

4.Gambar Lambang
Gambar lambang ialah gambar atau tanda lain yang melambangkan konsep ilmiah menurut konvensi bidang ilmu yang bersangkutan.
MISALNYA:


@                   kongruen                        (matematika)
º                   identik                              (matematika)
S                   jumlah beruntun            (matematika)
~                  setara                             (matematika)


5.Satuan Dasar Sistem Internasional (SI)

Satuan dasar Système Internasional d'Unités yang diperjanjikan secara internasional dinyatakan de- ngan huruf lambang.

6.Besaran Dasar    Lambang     Satuan dasar
arus listrik
A
ampere
intensitas cahaya
Cd
kandela
kuantitas zat
mol
mol
Massa
Kg
kilogram
Panjang
M
meter
suhu termodinamika
K
kelvin
Waktu
S
sekon, detik


7.Kelipatan dan Fraksi Satuan Dasar
Untuk menyatakan kelipatan dan fraksi satuan dasar atau turunan digunakan nama dan lambang bentuk terikat berikut.
Bentuk
           Faktor        Lambang                                           Terikat             Misal
           1012         T                                            tera-               terahertz

8.Sistem Bilangan Besar
Sistem bilangan besar di alas satu juta yang dianjur- kan adalah sebagai berikut.
109                  biliun                            jumlah nol 9
1012                triliun                           jumlah nol 12

9. Tanda Desimal
Sistem satuan Internasional menentukan bahwa tan- da desimal dapat dinyatakan dengan koma atau titik.
MISALNYA:
3,0     atau         3.52


EJAAN DALAM PERISTILAHAN

1.Ejaan Fonemik
Penulisan istilah pada umumnya berdasarkan ejaan fonemik; artinya, hanya satuan bunyi yang berfungsi dalam bahasa Indonesia yang dilambangkan dengan huruf.
presiden
bukan
president
standar
bukan
standard
teks
bukan
text

MISALNYA:
 




2.Ejaan Etimologi
Untuk menegaskan makna yang berbeda, istilah yang homonim dengan kata lain dapat ditulis dengan mempertimbangkan etimologinya, yakni sejarahnya, sehingga bentuknya berlainan walaupun lafalnya mungkin sama.
 MISALNYA:
bank
dengan
bang
sanksi
dengan
sangsi

3.Transliterasi
Pengejaan istilah dapat juga dilakukan menurut aturan transliterasi, yakni penggantian huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain, lepas dari bunyi lafal yang sebenarnya. Hal itu, misalnya, diterapkan menurut anjuran International Organiza- tion for Standardization (ISO) pada huruf Arab (re- komendasi ISO-R 233), Yunani (rekomendasi ISO-R 315), Kiril (Rusia) (rekomendasi ISO-R 9) yang di- alihkan ke huruf Latin.
MISALNYA:
yaum ul-adha        (hari kurban)
 suksma                       (sukma)

4.Ejaan Nama Diri
Ejaan nama diri, termasuk merek dagang, yang di dalam bahasa aslinya ditulis dengan huruf Latin, tidak diubah.
Misalnya :  Baekelund            Cannizaro

5.Penyesuaian Ejaan
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menye- rap unsur pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing, seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indo- nesia dapat dibagi atas tiga golongan besar.

a.Penyesuaian Huruf Gugus Konsonan Asing
Huruf gugus konsonan pada istilah asing yang tidak diterjemahkan dan diterima ke dalam bahasa Indonesia, sedapat-dapatnya dipertahankan bentuk visual- nya. Kaidah penyesuaian ejaan yang diuraikan pada Pasal 6.5 tetap berlaku dalam pelambangan huruf gu-
gus konsonan itu.
a.       Huruf gugus konsonan di awal atau di tengah
b.      Huruf gugus konsonan akhir
c.       Huruf gugus konsonan akhir yang memperoleh a

b.Penyesuaian Imbuhan Asing
1.Penyesuaian Akhiran
Di samping pegangan untuk penyesuaian huruf isti- lah asing tersebut di atas, berikut ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh di samping kata standar, implemen, dan objek.
-aat menjadi at; Advocaat         advokat   Plaat                                    pelat

2.Penyesuaian Awalan
Awalan asing yang bersumber dari bahasa Indo-Ero- pa dapat dipertimbangkan pemakaiannya di dalam peristilahan Indonesia setelah disesuaikan ejaannya. Awalan-awalan asing itu antara lain sebagai berikut.
a-, ab-, abs-, (dari, ‘menyimpang dari, ‘menjauhkan dari) tetap a-, ab-, abs-
aberration                      aberasi
abstract                          abstrak




semoga bermanfaatttttttttttttttttttt..............................

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar